Angan saja,,
Kau dan aku dalam satu kota,
Jakarta di Hari Raya yang sebagian besar ditinggal penduduknya..
Membunuh waktu,,
Menghabiskan bahan bakar,,
Menikmati sinar pagi,,
Jakarta yang seperti luar kota,,
Sepi tanpa hiruk pikuk Ibu kota,,
Tanpa asap, padat, atau caci maki pejalan kaki..
Satu hari tentang kita,,
Keliling kota dengan roda baja,,
Tanpa lokasi wisata, hanya keliling kota..
Tanpa pelukan dari belakang,,
Tanpa tersebut satu patah kata sayang,,
Hanya cerita-cerita penuh khayalan..
Sampai malam tiba,,
Sampai datang waktunya,,
Matahari lelah, bulan berjaya..
Berhenti di depan tempat mu,,
Menurunkan mu sesegera yg kamu mau,,
Diam, bisu..
Mulai diam tanpa kata,,
Hanya saling tatap dan kata 'apaaa??'..
Dengan senyum yg jelas dapat meruntuhkan pelangi jadi jingga..
Masih tidak rela waktu berjalan,,
Masih belum terima hari hanya 24 jam,,
Masih dan mungkin takkan..
Ingin bilang sayang,,
Yg terucap 'aku pulang dulu yah'
Jangan pergi dalam hati
Namun 'hati-hati' yang terucap dari bibirmu..
Jakarta di Hari Raya,,
Tentang kita
Powered by Telkomsel BlackBerry®
skip to main |
skip to sidebar
Senin, 20 Agustus 2012
Minggu, 05 Agustus 2012
Cobalah Mengerti
Jadi yah,, akhir-akhir ini gw lagi ngasikin banget lagunya Peterpan (red : Noah) yang "Cobalah Mengerti" tapi versi featuring Momo Geisha. Menurut gw lagu ini jadi lebih 'ngena' deh, berkat aransemen yang cukup slow dan suara Momo yang khas banget..
Entah kepikiran dari mana, tetiba terbesit ide gw buat bikin cerpen yang terinspirasi dari ni lagu. And here it is..
-----------
85 detik, terus terhitung mundur, menunggu merah menjadi hijau. Di tempat ini, tempat awal kamu datang di kehidupan ku, tepat di persimpangan jalan ini. Tanpa banyak kata, tanpa banyak suara hanya sedikit isakkan tertahan menawarkan diri untuk menemani satu malam ini. Dengan harga..
'Aku takkan pernah berhenti
Akan terus memahami
Masih terus berfikir..'
Kau hidupku, tanpa peduli semua cemoohan tentang aku dan keputusanku untuk mendekatimu. Menikmati tiap tetes kehidupan bersama mu, menggambar tentang masa depan, membunuh tiap waktu dan semua jemu.
'Bila harus memaksa
Atau berdarah untukmu
Apapun itu asalkan kau coba menerimaku..'
Satu, dua bahkan lebih dari tiga. Kata cinta, ungkapan aku ingin memiliki mu. Benar-benar memiliki mu, untuk sepanjang waktu bukan hanya satu malam seperti mereka. Memelukmu sepanjang malam, menghirup dan menghafalkan bau rambut mu. Menikmati mie goreng instant buatan mu tiap pagi, merasakan pijitan mu tiap malam. Tanpa harga,,
'Dan kamu hanya perlu terima
Dan tak harus memahami
Dan tak harus berfikir..'
Jarak, tercipta sebagai imbas dari jawaban mu semalam..
Cinta kau bilang,,
Sayang kau bilang,,
Tak ingin hilang kau bilang,,
'Hanya perlu mengerti
Aku bernafas untukmu
Jadi tetaplah di sini dan mulai menerimaku..'
Kini, aku melihatmu,,
menangis,
Menangis karena aku,
Menangis karena aku telah memilih meninggalkan mu,
Menangis,,
Menangis,,
Di bahu nya, kekasih nyata.
Di depan tubuhku yang terbujur kaku.
'Cobalah Mengerti..
Semua ini mencari arti, selamanya takkan berhenti..
Inginkan rasakan..
Rindu ini menjadi satu, biar waktu yang memisahkan'
---------------
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Entah kepikiran dari mana, tetiba terbesit ide gw buat bikin cerpen yang terinspirasi dari ni lagu. And here it is..
-----------
85 detik, terus terhitung mundur, menunggu merah menjadi hijau. Di tempat ini, tempat awal kamu datang di kehidupan ku, tepat di persimpangan jalan ini. Tanpa banyak kata, tanpa banyak suara hanya sedikit isakkan tertahan menawarkan diri untuk menemani satu malam ini. Dengan harga..
'Aku takkan pernah berhenti
Akan terus memahami
Masih terus berfikir..'
Kau hidupku, tanpa peduli semua cemoohan tentang aku dan keputusanku untuk mendekatimu. Menikmati tiap tetes kehidupan bersama mu, menggambar tentang masa depan, membunuh tiap waktu dan semua jemu.
'Bila harus memaksa
Atau berdarah untukmu
Apapun itu asalkan kau coba menerimaku..'
Satu, dua bahkan lebih dari tiga. Kata cinta, ungkapan aku ingin memiliki mu. Benar-benar memiliki mu, untuk sepanjang waktu bukan hanya satu malam seperti mereka. Memelukmu sepanjang malam, menghirup dan menghafalkan bau rambut mu. Menikmati mie goreng instant buatan mu tiap pagi, merasakan pijitan mu tiap malam. Tanpa harga,,
'Dan kamu hanya perlu terima
Dan tak harus memahami
Dan tak harus berfikir..'
Jarak, tercipta sebagai imbas dari jawaban mu semalam..
Cinta kau bilang,,
Sayang kau bilang,,
Tak ingin hilang kau bilang,,
'Hanya perlu mengerti
Aku bernafas untukmu
Jadi tetaplah di sini dan mulai menerimaku..'
Kini, aku melihatmu,,
menangis,
Menangis karena aku,
Menangis karena aku telah memilih meninggalkan mu,
Menangis,,
Menangis,,
Di bahu nya, kekasih nyata.
Di depan tubuhku yang terbujur kaku.
'Cobalah Mengerti..
Semua ini mencari arti, selamanya takkan berhenti..
Inginkan rasakan..
Rindu ini menjadi satu, biar waktu yang memisahkan'
---------------
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Ngorat-Ngoret
Labels
- 5 cm (1)
- 5cm (1)
- Curhat Bareng Om Inggit (1)
- curhat dikit (7)
- Curhat Dong Om (2)
- David Beckham (1)
- Denny Sumargo (1)
- Fedi Nuril (1)
- G1PG2008 (1)
- galau (5)
- Herjunot Ali (1)
- Iseng-Iseng (10)
- jalan-jalan (3)
- Jambul Khatulistiwa (1)
- kuliner (1)
- LA Galaxy (1)
- lagi bener (7)
- makan (1)
- mantan (1)
- masa depan (3)
- masa lalu (1)
- mimisan (2)
- pacar (1)
- pasta (1)
- Pevita Pearce (1)
- Raline Shah (1)
- report (5)
- review (3)
- romance (9)
- Syahrini (1)
- Timnas Indonesia (1)
Taktunknisasi
- inggit mulyadi
- Steel Detailer,, quacky lips,, face of the radio,, newbie at blog-writer and music,, comic for my own life.. The boy who want to do the most in his life..
yang udah nyasar
Pengikut
Diberdayakan oleh Blogger.